DEFINISI UMUM
Kekekalan energy: Energy tidak dapat diciptakan atau
dihilangkan, tetapi hanya bisa diubah dari bentuk energy satu ke energy bentuk
lain
Penghematan energy: aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan pemakaian energy yang lebih sedikit
Biaya energy: harga yang harus dibayar untuk
pemakaian energy
MOBIL/MOTOR LISTRIK
Sekarang banyak dikembangkan mobil/motor listrik.
Benarkah mobil listrik itu bisa menghemat energy dan ramah lingkungan? Dari
sisi kekekalan energy, mobil listrik dipastikan merupakan pemborosan energy
dibanding dengan mobil berbahan bakar cair/gas bila sumber energy listrik
berasal dari bahan bakar cair/gas/padat. Energy bahan bakar untuk berubah menjadi energy listrik
memerlukan tahapan pengubahan bentuk energy lain dan setiap terjadinya proses
perubahan bentuk energy pasti ada loss energy yang tidak termanfaatkan. Sebagai
contoh adalah turbin dengan bahan bakar batu bara. Batu bara akan dibakar
menghasilkan energy pasas untuk memanaskan steam. Panas pembakaran pasti ada
yang loss dan tidak semua diserap oleh steam. Energy panas steam akan diubah
menjadi energy gerak turbin (pasti muncul loss energy). Dan terakhir energy
gerak tubin diubah menjadi energy listrik juga pasti muncul loss energy.
Umumnya 10% energy pembakaran batubara bisa
dikonversi menjadi energy listrik sudah merupakan pencapaian yang bagus
dari sebuah pembangkit listrik berbahan bakar batu bara (produksi listrik 0,55
kWh dari 1 kg batu bara), ini berarti 90% energy pembakaran merupakan loss
energy. Jadi secara kekekalan energy, pemakaian mobil listrik adalah pemborosan
energy.
Dari sisi biaya energy, mobil listrik bisa lebih
murah dibandingkan mobil berbahan bakar cair/gas bila sumber energy listrik
berasal dari energy yang lebih murah dari bahan bakar cair/gas, misalnya batu
bara atau energy matahari. Tetapi biaya energy bisa menjadi lebih mahal bila
sumber energy listrik juga berasal dari bahan bakar cair (solar). Harga energy
untuk jumlah satuan energy yang sama berbeda-beda tergantung jenis energinya.
Dari sisi lingkungan, belum tentu mobil listrik
lebih ramah lingkungan dibanding mobil berbahan bakar cair/solar. Untuk mobil
listriknya sendiri dipastikan ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan gas
buang, tetapi bila dilihat secara global (bila sumber energy listrik dari batu
bara), pencemaran lingkungan akan dipindah ke pembangkit listrik dan hal ini
dimungkinkan secara total jumlah gas buangnya bisa jauh lebih besar.
ALAT PENGUBAH AIR MENJADI BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR
Pada tahun 2010, santer diberitakan di berita
nasional penemuan alat untuk mengubah air menjadi bahan bakar yang bisa
digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Bahkan penemu alat tersebut
adalah tim ahli dari Presiden Republik Indonesia.
Dari sisi kekekalan energy, air dijadikan energy
bakar (gas hydrogen) pasti diperlukan energy yang lebih besar daripada energy
yang dihasilkan karena panas pembentukan air sebesar 285,58kJ/mol. Ini artinya untuk
menguraikan air menjadi hydrogen dan oksigen diperlukan energy sebesar 285,58 kJ/mol air. Energi ini merupakan energi minimal karena belum diperhitungkan loss energy. Untuk menguraikannya bisa dilakukan dengan eletrolisis yang
membutuhkan energy listrik. Jadi bisa dipastikan (berdasarkan hukum kekealan energy) energy yang diperlukan untuk mengubah air menjadi energi hidrogen lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh pembakaran hidrogen.
Bila energy listrik berasal dari listrik luar
(misalnya listrik turbin), hal ini pasti pemborosan energy dan dimungkinkan lebih mahal dari sisi
biaya. Tetapi hal ini bisa dimungkinkan penghematan energy bila energy listrik
elektrolisis berasal dari energy gerak roda kendaraan bermotor tetapi hal ini
perlu pengkajian lebih lanjut (apakah loss energy bisa diminimalisir? Apakah
bisa konsiten untuk jangka waktu lama? Apakah biaya lebih murah?)
KONVERSI DARI BAHAN BAKAR CAIR KE BAHAN BAKAR GAS
Ini merupakan program pemerintah dan faktor utama
yang diperhatikan disini hanyalah pada harga bahan bakar gas yang lebih murah
daripada bahan bakar cair. Tetapi pemakaian gas sebagai bahan bakar perlu
disayangkan dan ini hanyalah program jangka pendek (pemerintah mengambil
mudahnya saja) untuk menghemat biaya karena sebenarnya gas bisa digunakan untuk
bahan baku industri petrokimia yang akan memberikan nilai tambah lapangan kerja
PEMAKAIAN PEMANAS LISTRIK MENGGANTIKAN PEMANAS STEAM DI PABRIK
Dari sisi kekekalan energy, pemakaian pemanas
listrik menggantikan pemanas steam di pabrik hampir bisa dipastikan merupakan
pemborosan energy (tergantung sumber energy listrik). Tetapi dari sisi biaya,
hal ini bisa dihitung mana yang lebih murah sehingga bisa menurunkan biaya operasional
pabrik.
PENUTUP
Harga energy persatuan energy mempunyai nilai
berbeda-beda tergantung sumber dan bentuk energy. Pemborosan/penghematan
pemakaian energy dari sisi kekekalan energy belum tentu meningkat/menurunkan
biaya energy. Dalam hukum kekekalan
energy, setiap perpindahan bentuk energy pasti diikuti energy samping yang
dalam aplikasinya merupakan loss energy (kerugian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar